Benci
Benci
adalah hak setiap orang. Tidak ada orang yang dapat melarang orang lain
membenci sesuatu. Kebencian adalah sari – sari murni dari jangtung hati
seseorang dan tidak satu orangpun mengatahui bagaimana dan mengapa sesorang
membenci sesuatu. Bagai benih murni jatuh di tanah basah, maka sang Maha
Pemelihara akan menumbuhkan bibit kebencian menjadi sebuah pohon yang siap
berbuah racun. Benci diciptakan Ilahi sebagai pelengkap kesempurnaan manusia.
Namun orang yang memiliki kebencian dalam jantung
hatinya, akan mengalami keracunan dalam pikiran dan seluruh tubuhnya. Buah racun
benci membuat pemikiran seseorang tidak akan murni, saat berfikir tentang
sesuatu yang dibenci. Pikiran yang tidak jernih tidak akan dapat membedakan
benar dan salah, baik dan buruk, putih dan hitam, serta bunga dan duri. Pikiran
yang jernih akan selalu roboh ambruk menuju ke jantung hati kebencian. Dan
akhirnya pikiran dan jantung hati akan menjadi suatu kekuatan yang beracun dalam
tubuh. Kekuatan dari bersatunya pikiran dan jantung hati membuat tubuh
bergerak, bekerja, dan bernafas sesuai apa yang diterimanya yaitu kekuatan
beracun dari jantung hati kebencian. Dan
akhirnya gerak, kerja, dan nafas tubuh manusia menjadi racun kebencian yang
dapat meracuni dan menular ke orang lain.
Kita
tidak dapat menyalahkan orang lain atau diri sendiri ataupun meminta bantuan
kepada orang lain Hanya tuhan yang dapat membolak balikkanya. Kebencian adalah
milik manusia dan semua orang
memilikinya. Tidak ada orang yang tidak memiliki kebencian kecuali sang
terpilih yang jantung hatinya telah disucikan oleh Sang Maha Suci. Kebencian
diciptakan Tuhan sebagai bagian dalam ruang hati dan perasaan manusia. Hal tersebut
adalah wujud Sang maha pengasih dan maha penyang. Dengan kasih dan sayangnyalah
manusia dilengkapi kebencian yang merupakan saran kembali ketujuan sejati. Begitu
besar kekuatannya, sehingga membuat Manusia hanya dapat memasrahkannya kepada
Sang Pencipta. Hanya berbuat baik dan
usaha yang dapat dilakukan manusia untuk
mencabuti pohon kebencian yang menghalangi cahaya ilahi menyinari bibit – bibit
lain yang hanya tumbuh di dalam hati setiap manusia biasa. Dan sejatinya usaha
dan berbuat baik menawarkan racun beci dan membuat taman indah dijantung
hatilah yang membuat manusia menjadi dekat dengan Yang Maha Agung.
0 komentar:
Posting Komentar