BAB
II
Manusia
Dalam Badan Jasmaniahnya
Manusia memasuki dunia nyata dengan
menggunakan tubuh jasmaniah. Tanpa badan jasmaniah ini, manusia tidak dapat
berdiam di alam nyata. Didalam badan jasmaniah terdapat roh. Roh atau jiwa
adalah pemberi kekuatan. Menurut Hukum “Kshetrajna”, jiwa manusia inilah yang memberi
kekuatan terhadap badan jasmani manusia. Tanpa jiwa dan roh ini manusia akan
sama dengan benda yang mati. Roh lah yang membri kekuasaan, kekuatan, dan daya
memelihara badan jasmaniah (selaput). Sementara itu, badan jasmaniah menyimpan
dan memelihara isinya yaitu roh.
Jiwa dan Budi
Roh yang disebut juga dengan jiwa
atau atma (atman) adalah permulaan zat yang memiliki pertalian dengan
zat Ketuhanan, yang merupakan mula yang tertinggi. Roh yang dicerminkan kedalam
daya cipta dan daya imajinasi manusia yang meneruskan , yang memelihara, yang
menjaga , dan yang melindungi.
Didalam tubug jasmani, roh memiliki
kendaraan atau menumpang (sarana) untuk berkomunikasi dengan dunia fisik
yang disebut sebagai budi, atau kerohanian. Budi menghamba pada roh. “Jiwa
kerohanian ” ini tidak memiliki kesenangan atau nafsu. Jiwa kerohanian
mengembangkan sisi baik manusia. Jiwa kerohanianlah yang menjadi sumber suara
batin (hati kecil manusia)
0 komentar:
Posting Komentar