Oleh: Andrias Widiantoro
TUGAS
FISIKA BUMI DAN ILMU FALAQ
“
INTRODUCTION TO GEOLOGY “
Dosen
Pembimbing
Drs.Abdul
Basid, M.Si
Oleh
Ika Yulia Sulistyarini
(07640012)
JURUSAN
FISIKA
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2010
A. Pengertian
Geologi
Geologi
adalah ilmu yang mempelajari susunan, bentuk, sejarah perkembangan bumi dan
makhluk yang pernah hidup di dalam dan di atas bumi serta proses-proses yang
telah, sedang dan akan bekerja di bumi.
Buku
fisika bumi mempelajari banyak hal mengenai bumi diantaranya mencakup banyak aspek mengenai bumi seperti struktur internal dan komposisi atmosfer,
kejadian yang terjadi dipermukaan bumi seperti erosi oleh arus, angin dan gletser dan proses-proses di dalam bumi
seperti formasi lava. Lipatan dari batu padat
(batuan beku) dan pergerakan material bumi pada saat gempa bumi. Dengan latar belakang fisika
bumi, ilmuwan dapat mempelajari evolusi
kehidupan dan sederet kejadian yang mempengaruhi planet kita sejak
(planet) diciptakan.
Gambar
1. Beberapa cabang ilmu dari fisika bumi
Mungkin dalam benak kita akan muncul pertanyaan:
Dari apakah bumi dibuat? Atom apa saja yang ada diplanet kita? Bagaimana mereka
mengombinasikan sehingga menjadi bentuk mineral, batuan, tanah, dan lautan seperti yang kita lihat setiap
hari? jawaban atas pertanyaan itu bisa kita ketahui melalui ilmu geologi.
Selain itu, kita juga harus memahami proses yang terjadi diatas material bumi.
Bagaimana sungai Colorado memotong Grand Canyon? berapa besar massa es yang
dapat mengalir melewati daratan lebih dari 3 km (10.000 kaki)? Bagaimana angin
dapat membawa dan memindahkan butir pasir? bagaimana mungkin batu padat
melipat? Apa yang membuat batu patah? Bagaimana gunung terbentuk?
Beberapa dari proses ini mudah untuk dipelajari.
Kita bisa pergi ke Arizona untuk mengobservasi aktivitas sungai Colorado atau
ke antartika atau Greenland untuk mempelajari perilaku es dalam jumlah yang
besar. Kita dapat melakukan perjalanan ke Alps untuk melihat apakah sungai es
yang kecil menjadi berbeda dari yang berukuran besar. Kita dapat mempelajari
lingkungan yang kering di Sahara atau gurun pasir Mojave. Lingkungan tropis di
hutan Amazon, dan proses garis pantai di Tahiti atau pulau Coney. Keseluruhan
bumi ini merupakan laboratorium kita.
Disisi yang lain, ada beberapa proses yang tidak dapat dipelajari dengan mudah. Seperti halnya kita tidak dapat pergi ke dalam bumi untuk melihat bentuk lava atau bekas lava yang menuju permukaan. Kita tidak mungkin dapat bertahan didalam bumi (tanah) untuk mengamati dan mencatat isi bumi yang telah tertutup oleh batuan. Memang sulit untuk mempelajari bagaimana gunung terbentuk karena terbentuknya gunung memakan waktu yang sangat lama dibandingkan dengan masa hidup kita, atau bahkan dalam seribu masa kehidupan. Kita hanya dapat melihat bagian kecil dari keseluruhan proses yang terjadi.
Proses yang dapat diobservasi secara langsung dapat dimengerti dan lebih siap karena kompleksitasnya dapat diuraikan di lapangan dimana hal tersebut dapat dipelajari dengan kondisi yang terkontrol. Proses yang tidak dapat diamati atau diteliti secara langsung seperti aktivitas di dalam bumi, harus dipelajari dengan cara yang memungkinkan kita untuk menyelidiki ke dalam bumi, seperti halnya dokter yang menggunakan stethoscope untuk mempelajari kerja dalam tubuh manusia. Menemukan cara untuk memulai penelitian seperti ini merupakan pekerjaan yang sulit. Bagaimana untuk masalah seperti, dapatkah kita mengukur suhu lava dari letusan gunungapi atau mengumpulkan gas dari yang keluar dari lubang kawah? Masalah-masalah seperti inilah yang membuat geologi lebih menantang, dan mendapatkan penghargaan.
F. Bagaimana Gunung
Terbentuk
Disisi yang lain, ada beberapa proses yang tidak dapat dipelajari dengan mudah. Seperti halnya kita tidak dapat pergi ke dalam bumi untuk melihat bentuk lava atau bekas lava yang menuju permukaan. Kita tidak mungkin dapat bertahan didalam bumi (tanah) untuk mengamati dan mencatat isi bumi yang telah tertutup oleh batuan. Memang sulit untuk mempelajari bagaimana gunung terbentuk karena terbentuknya gunung memakan waktu yang sangat lama dibandingkan dengan masa hidup kita, atau bahkan dalam seribu masa kehidupan. Kita hanya dapat melihat bagian kecil dari keseluruhan proses yang terjadi.
Proses yang dapat diobservasi secara langsung dapat dimengerti dan lebih siap karena kompleksitasnya dapat diuraikan di lapangan dimana hal tersebut dapat dipelajari dengan kondisi yang terkontrol. Proses yang tidak dapat diamati atau diteliti secara langsung seperti aktivitas di dalam bumi, harus dipelajari dengan cara yang memungkinkan kita untuk menyelidiki ke dalam bumi, seperti halnya dokter yang menggunakan stethoscope untuk mempelajari kerja dalam tubuh manusia. Menemukan cara untuk memulai penelitian seperti ini merupakan pekerjaan yang sulit. Bagaimana untuk masalah seperti, dapatkah kita mengukur suhu lava dari letusan gunungapi atau mengumpulkan gas dari yang keluar dari lubang kawah? Masalah-masalah seperti inilah yang membuat geologi lebih menantang, dan mendapatkan penghargaan.
B. Proses-Proses
Geologi
Proses-proses geologi adalah semua
aktivitas yang terjadi di bumi baik yang berasal dari dalam bumi (endogen) maupun
yang berasal dari luar bumi (eksogen).
1. Tenaga Endogen
Gaya
endogen adalah gaya yang berasal dari dalam bumi. Gaya yang berasal dari dalam
bumi dapat berupa gempabumi, magmatisme, volkanisme, orogenesa dan epirogenesa.
Aktivitas Tektonik adalah aktivitas yang berasal dari pergerakan
lempeng-lempeng yang ada pada kerak bumi (lithosphere). Hasil dari tumbukan
antar lempeng dapat menghasilkan gempabumi, pembentukan pegunungan (orogenesa),
dan aktivitas magmatis/aktivitas gunungapi (volcanism). Aktivitas magmatis
adalah segala aktivitas magma yang berasal dari dalam bumi. Pada hakekatnya
aktivitas magmatis dipengaruhi oleh aktivitas tektonik, seperti tumbukan lempeng
baik secara convergent, divergent dan atau transform. Pembentukan material
kulit bumi (batuan) yang terjadi di Pematang tengah samudra adalah salah satu
contoh dari aktivitas magma, sedangkan pembentukan gunungapi di kepulauan
Hawaii adalah contoh lain dari aktiitas magma yang terjadi di sepanjang batas
lempeng (transforms). Produk dari aktivitas magma dapat menghasilkan batuan
beku, baik batuan beku intrusive dan batuan beku ekstrusive.
2. Tenaga Eksogen
Gaya
eksogen adalah gaya yang dipengaruhi oleh energi matahari dan gaya tarik bumi
(gravitasi). Adapun proses proses yang dipengaruhi oleh gaya eksogen adalah
pelapukan, erosi, mass wasting(perubahan massa) dan sedimentasi.
C.
Bahaya
Geologi
Proses-proses
geologi baik yang bersifat endogenik maupun eksogenik dapat menimbulkan bahaya
bahkan bencana bagi kehidupan manusia. Bencana yang disebabkan oleh
proses-proses geologi disebut dengan bencana geologi. Longsoran Tanah, Erupsi
Gunungapi, dan Gempa bumi adalah contoh-contoh dari bahaya geologi yang dapat
berdampak pada aktivitas manusia di berbagai wilayah di muka bumi.
Berdasarkan
catatan, bencana yang diakibatkan oleh bahaya geologi yang terjadi di berbagai
belahan dunia meningkat secara tajam, baik dalam tingkat dan frekuensi
kejadiannya dan secara statistik jumlah korban jiwa dan harta benda juga
meningkat. Berdasarkan catatan BAKORNAS, bencana yang melanda Indonesia dari
tahun ke tahun menunjukan peningkatan yang cukup signifikan. Selama periode
2003 – 2005 telah terjadi 1.429 bencana, baik yang disebabkan oleh bencana
geologi maupun bencana hidro-meteorologi.
D.
Bumi
(masa lalu, sekarang dan masa depan)
Ilmu
geologi merupakan salah satu ilmu yang unik karena geologi juga mempelajari
tentang waktu. Terbentuknya bumi yag sekarang merupakan hasil dari
proses-proses yang terjadi dimasa lampau, dan ini juga dibahas dalam geologi.
Bahkan ilmuan juga bisa mempelajari bumi dimasa depan melalui geologi.
Pertanyaannya, bagaimana kita dapat memahami apa yang terjadi dimasa lampau jika
hal itu terjadi sebelum ada kehidupan (manusia)?
-
Saat
Ini Adalah Kunci Menuju Masa Lampau
Penelitian tentang apa yang terjadi dimasa lampau
dimulai dengan mempelajari bumi saat ini.
Setiap proses yang terjadi di bumi meninggalkan beberapa jenis rekaman
untuk para ahli geologi untuk diteliti seperti mencairnya sungai es
meninggalkan batuan, kerikil, pasir, dan endapan lumpur. Sungai es mungkin
telah berlalu, tapi rekaman yang tersimpan yang mereka bentuk masih ada . Angin
membawa pasir jika mengalir turun. Melarutkan lava dingin kemudian menjadi
batuan padat. Proses ini meninggalkan material sebagai bukti atas proses alam
yang terjadi.
Dalam beberapa hal, rekaman menjadi sebuah
penjelasan sehingga ahli geologi dapat menentukan proses apa yang telah terjadi
sekalipun berjuta-juta tahun telah berlalu sejak proses tersebut berhenti.
Sebagai contoh, pasir dapat disimpan oleh keduanya baik oleh sungai es ataupun
angin. Dapatkah kedua jenis pasir yang tersimpan
tersebut dibedakan? Masa modern ini, sungai es
membawa material yang terdiri atas butir-butir tajam yang runcing dengan
ukuran dan tipe (termasuk butir pasir) yang berbeda, sementara pasir dibawa
oleh angin di padang pasir yang terdiri dari pasir-pasir yang bulat dan
ukurannnya hampir sama.
Ketika dihubungkan antara
proses-proses modern dengan hasilnya, kita memiliki dasar untuk mempelajari
terbentuknya batuan oleh proses terdahulu. Tetapi ada juga beberapa batuan yang tidak dapat
dijelaskan dengan proses modern. Retakan lumpur yang ditemukan di dalam
batu-batu jutaan tahun ditafsirkan telah dibentuk oleh pengeringan sedimen,
hanya sebagai bentuk retakan lumpur . Fosil karang, dan binatang-binatang
clamlike yang ditemukan di dalam batuan di Kansas Illionis, Indiana, dan Ohio
ditafsirkan sebagai bukti bahwa Negara ini merupakan satu bagian dari satu
dasar laut karena memiliki makhluk hidup serupa yang hidup sekarang dan
ditemukan hanya dalam laut. Jadi kenyataan
sekarang merupakan kunci untuk mengetahui kenyataan pada masa lampau.
Konsep ini dikenal secara formal
sebagai Doktrin uniformitarianism. Ini menyatakan bahwa proses yang terjadi baik
di atas ataupun di dalam bumi sekarang pada dasarnya sama seperti yang terjadi
dalam geologi masa lalu dan sebagai
akibatnya, kejadian saat ini dapat
digunakan untuk menafsirkan kejadian pada masa lalu. Doktrin uniformitarianisme
pertama kali dinyatakan pada 1785 oleh James Hutton, seorang ilmuwan alam dari
Edinburgh yang dianggap oleh banyak ilmuwan sebagai bapak geologi modern.
Ide-ide Hutton dianggap revolusioner karena kebanyakan
ilmuwan pada zamannya mempunyai pandangan yang sangat berbeda tentang bumi pada
masa lalu. Mereka melihat pegunungan yang besar tapi tidak mengetahui proses
yang pasti bagaimana gunung itu terbentuk sehingga menjadi seperti yang kita
lihat saat ini. Malah mereka percaya bahwa cirri-ciri mengenai tanah seperti
selama terbentuknya gunung terjadi perubahan besar yang dikenal dengan bencana.
Hutton menunjukkan bahwa ciri yang sama dapat terbentuk selama jangka waktu
yang lama melalui serangkaian gerak yang lambat (prosesnya lama). Ide-ide
Hutton's diterima secara bertahap oleh ahli geologi lain dan sekarang mereka membentuk kerjasama dengan ahli
geologi fisika dan ahli geologi yang mempelajari sejarah bumi.
-
Permasalahan-Permasalahan
Mempelajari Masa Lampau.
Uniformitarianisme memberikan kunci
untuk membuka pintu misteri masa lalu, tetapi ada beberapa masalah dengan
penggunaannya. Ahli Geologi, percaya bahwa bumi terbentuk sekitar 4,6 miliar
tahun yang lalu (4.6 x 10 pangkat sembilan tahun). Beberapa proses yang paling awal seperti awal
pembentukan formasi planet, generasi atmosfer, dan susunan dari kerak bumi
terluar mungkin hanya terjadi satu kali selama sejarah bumi. Karena hal itu
tidak terjadi hari ini, kita tidak dapat menggunakan uniformitarianisme untuk
menafsirkannya. Prinsip-prinsip Uniformitarian mungkin diaplikasikan hanya
untuk dua pertiga dari sejarah bumi.
Masalah
lain adalah bahwa catatan dari masa lalu
tidak lengkap. Bumi adalah planet yang dinamis dan permukaan bagian dalam bumi
selalu terjadi perubahan. Gunung yang ada jutaan tahun yang lalu sudah pergi,
mengikis pergi bersama dengan semua bukti proses kuno yang telah terkandung
dalam batuan. Batu-batuan lain tersembunyi dari pandangan, bukti terbentuknya
mereka terkubur ribuan meter di bawah permukaan bumi. Masalah ini sama seperti
membaca novel detektif dan mencoba untuk mencari tahu siapa pelakunya dengan
beberapa halaman hilang dari buku. Kita tidak pernah yakin bahwa kita memiliki
keseluruhan cerita.
Apakah masalah ini membuat pelajaran geologi menjadi
tidak mungkin? Jelas tidak. Ada banyak ahli geologi yang tampaknya memiliki
beberapa keberhasilan di bumi dalam menafsirkan proses, menemukan minyak bumi
dan gas alam, mencegah tanah longsor dan membantu untuk membuat pencatat gempa.
Kesulitan para ilmuwan dunia hanyalah bekerja lebih keras dan banyak cara
membuat sains lebih menarik dan menyenangkan.
Buku ini akan fokus terutama pada masa kini untuk
menguji proses-proses yang terjadi di bumi hari ini, tetapi jika masa kini
adalah kunci ke masa lalu, masa lalu dan kini adalah kunci untuk masa depan.
Begitu kita telah menentukan apa yang mengontrol aliran air dan endapan di
sungai, kita bisa meramalkan wilayah mana yang memiliki kemungkinan menderita
banjir dan apa yang diharapkan ketika bendungan dibangun melintasi sungai. Jika
kita dapat mencari tahu apa penyebab gempa bumi, kita mungkin dapat memprediksi
kapan dan di mana gempa bumi akan berlangsung dan sehingga dapat menyelamatkan ribuan kehidupan.
E.
Bagaimana
Ahli Geologi Bekerja?
Ahli geologi mempelajari bumi dalam berbagai cara.
Pekerjaan di lapangan seperti mengumpulkan batu, tanah, atau air kemudian
digunakan sebagai sampel untuk dianalisis di laboratorium. Selain itu, mereka
juga menggunakan peralatan yang bagus
untuk mengukur daya magnet bumi, gravitasi, atau aktifitas internal gempa.
Beberapa ahli geologi bekerja di laboratorium, mencoba untuk menciptakan
kembali kondisi-kondisi yang membuat batuan lipatan, retakan, atau meleleh.
Selain itu membangun sungai skala kecil untuk belajar tentang banjir dan
gerakan sedimen, mempelajari radioaktivitas dalam batuan untuk mempelajari usia
batuan atau membombardir mineral dengan x-ray untuk mempelajari struktur
mineral.
-
Metode
Ilmiah
Di lapangan atau di laboratorium, semua geolog menggunakan
metode ilmiah. Ini merupakan keteraturan, pendekatan yang logis terhadap
masalah apa pun yang sedang dipelajari. Dalam metode ilmiah kita menanyakan
tiga hal: Apa yang sedang saya lihat? Dengan proses apa hal itu terbentuk? Apa
akibat proses-proses ini? Pertanyaan yang diajukan harus urut karena untuk
jawaban yang terakhir, dua pertanyaan yang pertama harus dijawab.
Dalam metode ilmiah, observasi terdiri dari obyek atau
proses. Setelah observasi ekstensif, peneliti menyarankan sebuah hipotesis
sebuah percobaan untuk menjelaskan tentang fenomena yang sedang dipelajari.
Hipotesis itu kemudian di tes lebih jauh
oleh penelitian atau eksperimen, dan ditinjau kembali atau di sesuaikan dengan
data baru. Proses dari penelitian tes hipotesis diulang sampai akhirnya sebuah
hipotesis dapat menjelaskan semua penelitian secara memuaskan. Namun, hipotesis
akhir mungkin tidak menjadi jawaban yang "benar". Ilmuwan lain
mempelajari fenomena yang sama dan mungkin telah membuat pengamatan lain atau
mengumpulkan data lain selama eksperimen mereka yang mengarah ke hipotesis yang
sama yang dapat diterima.
-
Kerja Ganda Hipotesis
Ahli Geologi
mencoba membuat beberapa kerja ganda hipotesis seperti banyak penjelasan yang
masuk akal yang dapat dipahami agar sesuai dengan data. Umumnya ini mudah pada
awal studi karena banyak variabel kontrol hasil dari proses geologi , data di
lapangan dan laboratorium kemudian dikumpulan untuk mengevaluasi setiap kerja
hipotesis, dan yang tidak sesuai dengan data baru dibuang. Karena semakin
banyak informasi yang dikompilasi, pembatasan lebih ditempatkan pada hipotesis
dan jumlah hipotesis menyusut dengan
cepat.
Proses ini
mirip dengan langkah-langkah yang diikuti oleh seorang detektif dalam
memecahkan pembunuhan. Investigasi yang menghasilkan petunjuk baru untuk diperiksa (saran pengamatan atau percobaan
baru). Titik ini tersangka baru (menyarankan hipotesis berbeda), setelah
tersangka menyiangi sebagai bukti baru
(hipotesis di cari) sampai tidak ada satu pun yang tersisa.
Dalam buku ini kami berharap dapat mengikuti metode
ilmiah. Kami akan membuat banyak pengamatan dalam bab-bab berikut. tetapi kita
tidak mengharapkan Anda untuk menghafal semua. Kami akan mencoba untuk
mengadakan pengamatan batu-batu untuk
perumusan dari hipotesis tentang pekerjaan skala besar bumi. Sebagai contoh
aplikasi dari metode ilmiah, kita akan melakukan penelitian untuk mengevaluasi
lima hipotesis yang telah disusun untuk menjelaskan penyebab terbentuknya
gunung.
Dari awal kehidupan, manusia telah melihat gunung,
laut dan daratan, mereka terkagum bagaimana hal itu terbentuk. Mengapa ada
gunung di Alaska dan tidak di Iowa? Mengapa laut dan benua ada? Beberapa
hipotesis berbeda disusun 200 tahun dimasa lalu untuk menjawab pertanyaan ini tetapi
kita hanya memperkirakan lima. Pada satu waktu atau yang lain, setiap dari lima
hipotesis tersebut diterima oleh ilmu pengetahuan secara umum atau dapat
memuaskan public.
G. Apakah
Gletser Bergerak?
Penggembala dan petani
di lembah-lembah Alpen Swiss dan Perancis melihat bahwa sudut batu-batu besar
dan kerikil berserakan di atas dasar lembah yang sangat mirip dengan
puing-puing dan gletser di puncak lembah-lembah. Mereka (dan beberapa ilmuwan)
berpikir bahwa batu-batu besar telah disimpan di lembah-lembah oleh gletser,
pada satu waktu es turun menyusuri
lembah-lembah, telah mencair, dan meninggalkan batu-batu besar sebagai bukti
kehadiran mereka sebelumnya. Ilmuwan lain menertawakan gagasan bahwa massa es
padat ratusan bisa bergerak ratusan meter.
Pada awal abad kedelapan
belas, percobaan sederhana dirancang dan dilaksanakan oleh ilmuwan Swiss dan
Prancis untuk menguji hipothesis gletser yang dapat bergerak . Spidol pada batu
diletakkan di dinding batuan dasar lembah, dan sebuah garis permanen yang
disurvei secara akurat diberdirikan pada
permukaan es di antara batuan. Jika es bergerak, pertanda bahwa permukaannya
akan mengubah posisi ketika dibandingkan dengan dua tanda yang diam di dinding
lembah .
Hasilnya? Penanda di
atas es bergerak turun ke lembah, membuktikan secara meyakinkan bahwa gletser
dapat bergerak. Es di tengah gletser bergerak lebih jauh daripada es di
pinggiran. Seperti yang sering terjadi dalam ilmu pengetahuan, banyak observasi
yang dikonfirmasi atau ditolak dengan satu hipotesis yang menimbulkan satu
masalah baru yang harus dipecahkan. Mengapa es di sisi gletser bergerak lebih
lambat daripada es di pusat? Ilmuwan segera berpendapat bahwa ini akibat dari
gesekan antara es dan dinding lembah. Hal ini kemudian menjadi hipotesis baru
yang akan diuji.
-
Hipotesis 1-statis bumi
Hipotesis bahwa bumi statis menjadi
pembicaraan masyrakat umum tentang
pembentukan gunung selama bertahun-tahun sebelum pengembangan Doktrin
uniformitarianisme. Hipotesis ini menyatakan bahwa bumi yang kita lihat sekarang
ini tidak terlalu berbeda dengan awal diciptakannya. Terbentuknya gunung-gunung
merupakan penciptaan yang sama dengan yang ada sekarang sebagaimana mangkuk
laut, benua, danau, dan sungai. Erosi telah merubah Wahana dirgantara super
menurunkan ketinggian pegunungan, mengandung pasir endapan lumpur dan kerikil
yang dibawa oleh angin, sungai, dan
gletser yang telah mengisi beberapa dataran rendah , tetapi dalam lingkup
keseluruhan sejarah bumi,ini berada pada perubahan yang signifikan. Beberapa
penganut hipotesis ini percaya bahwa Alkitab menggambarkan penciptaan dunia
secara akurat, dan untuk alasan ini hipotesis ini juga dikenal sebagai
hipotesis kristianis.
-
Hipotesis 2- memperluas
bumi.
Setelah uniformitarianisme digunakan
untuk mempelajari sejarah bumi, sejumlah hipotesis yang dikembangkan diterima
secara perlahan-lahan tapi terus merubah planet menjadi lebih banyak dari
semula (planet yang awalnya hanya satu). Fosil Marine ditemukan di bebatuan di
puncak tertinggi di Pegunungan Alpen, hal ini menunjukkan bahwa dasar laut
telah dihancurkan dan terangkat menjadi puncak gunung. Kreasionis menyatakan
bahwa fosil adalah hasil dari banjir Nabi Nuh, tetapi uniformitarianists
menyatakan bahwa perubahan ekstrim seperti ini biasanya berlangsung secara
perlahan karena sebagian besar merupakan proses geologi.
suatu pemikiran dari sekolah menyatakan bahwa
bumi berangsur-angsur semakin panas sejak pertama kali dibentuk, dan telah
meluas secara konstan (Gambar 1.5). ini merupakan hipotesis dari perkembangan
bumi. Dalam model ini, permukaan bumi diumpakan lapisan tipis, rapuh, seperti
halnya permukaan balon yang semakin membesar. Ketika balon itu semakin
membesar, retakan mantel bumi semakin luas. Bumi yang retak ini menjadi
cekungan laut baru atau cekungan benua mendalam seperti Death Valley.
Melengkung ke atas garis pantai menghasilkan celah-celah pegunungan baru.
bentuk ini, cekungan laut baru, pegunungan, dan benua dapat muncul setiap saat.
Orang lain menghipotesiskan sebuah penyusutan
bumi. bentuk ini merupakan kebalikan
dari pembahasan sebelumnya , tetapi juga menyatakan bahwa benua baru dan
samudra dapat terbentuk setiap saat. Ini menyatakan bahwa bumi telah mulai
dingin sejak pertama kali dibentuk, dan sebagai hasilnya telah menyusut
terus-menerus (Gambar 1.6). Dalam bentuk ini, dunia yang diumpakan sebagai
balon mengempis perlahan-lahan. Ketika balon semakin kecil, permukaan yang
aslinya halus menjadi keriput dan berkerut. lipatan menjadi lautan, dan kerutan
menjadi pegunungan.
Hipotesis 4- bumi berdenyut
Beberapa geolog berpikir bahwa mereka telah
mendeteksi bukti di seluruh dunia baik perluasan dan kontraktraksi. Mereka
mengembangkan bentuk bumi yang berdenyut
yang mengombinasikan antara hipotesis bumi yang mengembang dan bumi yang
menyusut . sesuai dengan bentuk ini, bumi mengalami dua periode berbeda yaitu
berkembang dan menyusut seperti denyut jantung. Jika mengembang dan menyusut
dihubungkan pada pemanasan dan pendinginan di seluruh bumi, sebuah sejarah yang
sangat lengkap mengenai suhu diperlukan bumi. Panas harus dibuat secara
periodic kemudian dilepaskan.
Hipotesis 5- Lempeng tektonik bumi.
Gambar 5. Lempeng lithosfer bumi
Pada abad kedua puluh telah terlihat sebuah revolusi
dalam geologi. Teknologi canggih telah memungkinkan ahli geologi untuk
mempelajari dasar samudera, gravitasi bumi dan gaya magnet bumi, serta batuan
dengan cara-cara di mana Hutton tidak bisa bermimpi. Data yang baru dan
mengejutkan sudah pasti mempunyai persamaan baru dan hipotesis yang
mengejutkan, “hipotesis lempeng tektonik” yang telah berkembang hanya dalam 20
tahun terakhir.
Menurut bentuk lempeng tektonik, permukaan bumi
relatif terdiri dari material yang keras yang dikenal sebagai lempeng lithosfer . Beberapa lempeng ini
sangat besar. Lempeng Amerika Utara
memanjang dari tengah-tengah Samudera Atlantik ke Pasific, terdiri dari lautan
dan benua. Semua lempeng dapat bergerak dengan bebas dan dengan bebas melintasi
bumi. Lempeng -lempeng itu
bergerak sebagian,bertumbukan bersamaan atau bergesekan satu dengan yang lain
dan dalam prosesnya lempeng-lempeng itu membentuk pegunungan.
Gambar 6. Model lempeng tektonik
Bagaimana bisa benua
dan lautan bergerak? Gambar 6 menunjukkan penjelasan tentang pernyataan
ini. Diatas 100-150 km bumi relative
terdiri dari material batuan yang keras yang disebut litosfer dan itu adalah
material yang membentuk lempeng. Di bawah lapisan litosfer terdapat lapisan
astenosfer dengan kedalaman 100 km dimana batuan tersebut bersifat kenyal
seperti bentuk tanah liat dan dapat mengalir dengan bebas. Lempeng litosfer
biasanya terapung diatas atenosfer dan benua dan lautan membawanya seperti
penumpang.
Dalam bentuk lempeng
tektonik, bumi berkembang ke beberapa daerah, tetapi mendekat secara bersamaan
dengan yang lain. Perkembangan ini mengakibatkan daeah di setiap laut di rantai
pegunungan yang memanjang disebut pegunungan laut (lihat Gambar 6). Pada
masing-masing lempeng pegunungan retak dan terdesak sebagian oleh lava yang
mengalir keatas dari letak bumi yang lebih dalam. Ketika perkembangan
berlanjut, efek perkembangan ini membuat material baru ditambahkan ke punggung bukit dari bawah dan kemudian
dibawa ke luar pada kedua sisi punggung bukit di puncak. Hasilnya adalah sebuah
proses yang disebut pemekaran dasar laut yang membesar secara terus menerus
memperluas samudra/lautan dan lempeng terpisah satu sama lain. Pegunungan
Atlantic bagian tengah dianggap sebagai pusat penyebaran yang memisahkan
lempeng amerika utara bergerak kearah barat dan lempeng Eurasia bergerak kearah
timur
Penyusutan terjadi pada
parit-parit yang menandai bagian terdalam dari lautan. Lempeng-lempeng bergerak
jauh menyebar dari pusat dan kadang-kadang bertubrukan dan satu gaya di bawah parit lain disebut zona subduksi.
Benturan lempeng-lempeng di zona subduksi menghancurkan dan menyusutkan batuan
pada skala besar yang berupa pegunungan. Pada zona subduksi, material
ditambahkan ke lempeng-lempeng di punggung laut mengembalikan kedalaman
sehingga ukuran bumi adalah relatif
konstan. Pegunungan, gunungapi, gempa bumi dan batuan lipat dari Jepang,
Indonesia, Puerto Rico, dan pegunungan Andes
adalah hasil subduksi.Bahkan bagian depan pada zona subduksi, dua
lempeng meluncur/terpisah satu sama lain memperbesar retak pada bumi yang
dikenal dengan patahan.
Pengujian
hipotesis kelima
Mana dari lima
hipotesis yang paling benar? Beberapa, seperti perkembangan dan penyusutan
bentuk bumi, mungkin tampak menarik karena kesederhanaan mereka, tetapi
penjelasan sederhana tidak selalu yang terbaik. Satu lagi, seperti lempeng
tektonik bumi atau hipotesis bahwa bumi berdenyut, jauh lebih kompleks, tetapi
kompleksitas itu sendiri tidak menjamin kebenaran. Lempeng tektonik adalah
hipotesis yang paling baru, apakah
berarti bahwa hal itu harus benar?
Apakah Anda secara
pribadi suka atau tidak suka dengan bentuk yang tidak relevan karena
masing-masing bentuk harus diuji secara objektif. Bagaimana kita bisa menguji
mereka? jenis data apa saja yang harus
dicari oleh ahli geologi? Proses-proses
dan batuan apa saja yang terlibat? Di mana
tempat terbaik untuk menemukan jawabannya? Pertanyaan-pertanyaan ini
tidak akan dijawab di sini. Jauhkan
dalam pikiranmu saat membaca pengamatan
dan hipotesis berikut. Kamu mungkin merasakan bahwa kamu mampu menjawab
beberapa pertanyaanmu sendiri, dan kami akan meninjau mereka dalam Bab 17, 18,
20, dan 21.
H. Relevansi
Geologi
Pengetahuan geologi
telah membantu kelangsungan hidup manusia dari masa ketika Homosapiens pertama
berjalan tegak hingga sekarang. Alat-alat primitif digunakan manusia antara
lain panah dan batu api untuk alat pemotong, berwarna cerah Cinnabar dan
perunggu untuk pigmen, dan tanah liat untuk keramik dan batu bata. Batu telah digali untuk membangun piramida Mesir
dan kuil-kuil dan istana di beberapa kota kuno. Ketika kita menjadi lebih
"beradab," kita menemukan lebih banyak cara untuk menggunakan
pengetahuan kita tentang bumi. Manusia
belajar untuk mengekstrak logam dari batu-batu, menjelajahi bumi untuk
bijih tembaga, timah, besi, dan aluminium. Hari ini kita juga memanfaatkan
bahan-bahan bumi, seperti batubara dan minyak bumi untuk energi.
Ketika populasi kita meningkat, tuntutan untuk
sumber penghasilan tersebut akan lebih besar, dan tidak lagi mudah menemukan
sumber penghasilan untuk mencukupi kebutuhan kami yang berkembang. pengetahuan
yang detail tentang bumi dan kemajuan teknologi diperlukan hanya untuk menjaga
pasokan mineral dan energi mengikuti persyaratan kami. Minyak dari lereng utara
Alaska dan dari Laut Utara tidak dapat digambarkan hanya dalam beberapa dekade
lalu. Hari ini kita membutuhkannya dan menjelajahi lantai laut secara aktif
untuk mendapatkan lebih.
Ketika populasi manusia
meningkat, kita menempati lebih sebagian besar permukaan dari planet kita.
Dengan melakukan hal itu kita sering memilih untuk tinggal di daerah yang kaya
sumber daya geologi seperti air, mineral, energi. Dalam kasus lain, kita telah
memilih untuk tinggal di daerah-daerah yang berbahaya, daerah di mana proses
bumi dapat menyebabkan kerusakan yang merupakan bencana besar. Kita semua tahu
tidak cukup untuk hidup di atas gunung berapi. Atau apakah kita? Lihat di
Hawaii, Italia, Amerika Tengah, Jepang, dan Islandia. Kita semua tahu tidak
cukup untuk hidup di mana tanah longsor , gempa bumi, banjir, dan angin topan
adalah kawasan bencana. Atau apakah kita? Jika kita lihat berita bencana alam,
kita menyadari bahwa penggunaan yang tepat terhadap pengetahuan geologi dapat
menyelamatkan banyak nyawa dan jutaan dolar setiap tahun.
Kami bangga karena
dapat memodifikasi lingkungan agar lebih ramah. Dengan menggunakan data geologi
yang lengkap pada landasan surficial dan ciri-ciri batuan dasar dari suatu
daerah, kita dapat menemukan bendungan, waduk, fasilitas pengendalian polusi,
pembangkit listrik, dan rumah di lokasi yang paling menguntungkan. Kita dapat
membuat prediksi jangka panjang mengenai pasokan air untuk menentukan berapa
besar populasi suatu wilayah yang dapat dijangkau.
Kita sering mendapatkan
masalah ketika kita mengabaikan atau gagal untuk mencari data geologi. Waduk
telah dibangun di bebatuan berpori dimana semua air keluar melaluinya. Rumah
yang dibangun dengan dasar yang memadai telah tenggelam ke dalam tanah dalam
curah hujan besar pertama. Kami membangun bendungan untuk mencegah banjir,
pelabuhan untuk mencegah erosi pantai, dan mempercepat transportasi jalan raya,
tetapi semua konstruksi seperti ini mengganggu proses alam. Bendungan Aswan
Mesir telah membantu menghasilkan listrik dan pengendalian banjir, tetapi juga
perlu berhenti tahunan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Paving yang luas di
daerah metropolitan telah mengurangi rembesan air hujan ke dalam tanah, yang
menyebabkan kekurangan pasokan air tanah. Memperhatikan prinsip dasar geologi
dengan baik, dapat membuat pengelolaan lingkungan kita lebih efektif.
Mengabaikan prinsip-prinsip ini dapat mengakibatkan bencana.
Geologi tetap menjadi
salah satu ilmu yang paling praktis dari ilmu pengetahuan. Hampir setiap aspek
geologi memiliki beberapa aplikasi ekonomi atau lingkungan, dan kami akan
memeriksa potensi ini di halaman berikut.
- Geologi Hari Ini Dan Besok
Keadaan geologi saat
ini merupakan pertumbuhan yang
menyenangkan mungkin yang tak tertandingi di masa lalu. Ide yang ditertawakan
pada 30 tahun yang lalu, seperti lempeng tektonik, yang dipikirkan secara
serius dan pendapat hari ini, dan metode studi baru fiksi ilmiah yang beberapa
tahun yang lalu sedang dikembangkan. Satelit yang mengorbit untuk eksplorasi
sumber daya alam, reaktor nuklir, x-ray generator, dan sinar laser yang menjadi
bagian dari bidang geologi hari ini seperti sepatu bot, palu, dan minyak.
Ahli Geologi sekarang
dapat mencari informasi di Kutub Utara dan Selatan, di landas kontinen, di laut
yang dalam dan bahkan di planet lain. Kami telah melakukan Penginderaan gempa
bumi (gempa bulan) di stasiun bulan, dan seorang ahli geologi (astronot
Harrison Schmitt) telah menjalankan ilmiah traverse disana, banyak membuat iri
rekan-nya yang hanya terbatas pada bumi.
Kita menjadi ahli geologi planet serta ahli geologi dan kami menganalisis
foto-foto perjalanan planet Jupiter Io untuk melihat apa penyebab dari letusan
gunung berapi.
Dengan semua kemajuan
ini masih banyak pertanyaan dasar. Beberapa, seperti mengapa bumi mempunyai
medan magnet, belum pernah ada jawaban yang menjelaskan dengan sepenuhnya, tetapi yang lain muncul sebagai
metode baru menyediakan jenis data baru. Ilmu
terus-menerus berkembang seiring dengan keadaan bumi yang selalu
berubah. Kami melihat perubahan pemandangan, merasa iklim yang berfluktuasi dan
menyaksikan gunung berapi meletus dan kemudian mati sepenuhnya. Perubahan sifat planet dan ilmu
yang mempelajari geologi membuat petualangan yang menyenangkan. Kami berharap
Anda akan menikmati pendahuluan ini untuk mempelajari geologi agar lebih
menyenangkan.
DAFTAR
PUSTAKA
a. Djauhari,Noor.2006.Geologi Lingkungan.Graha Ilmu:Yogyakarta
b. Ludman
& Alan.1982.Physical Geology.McGraw-Hill:
USA
c. Lutgen,Fredick
K & Edward J.Tabruck.Essentials of
Geology Ninth Edition.Upper Saddle River,New
Jersey
0 komentar:
Posting Komentar