Indonesia

Indonesia is the beautiful country in the universe

Kamis, 22 Desember 2011

Apa Yang Seharusnya di Tahun Baru


Tahun baru hijriah dan tahun baru Masehi

Jika kita bandingkan antara tahun baru hijriah dan tahun baru masehi, kita akan mendapat gambaran yang sangat berbeda dalam berbagai hal. jika kita memasuki tahun baru hijriah biasanya kesan kita yang timbul antara lain, saat tahun baru hijriah biasanya tidak banyak kemeriahan yang kita temui. biasanya diisi dengan renungan - renungan dalam setahun dengan cara pengajian - pengajian, tafakur, dan tindakan - tindakan yang mendekatkan diri dengan tuhan. Tahun baru hijriah biasanya dipenuhi dengan renungan – renungan yang bertujuan mengevaluasi diri dan mengkoreksi diri agar dapat melangkah ke jejang yang lebih baik ditahun depan.

Sedangkan dalam tahun baru masehi kita akan menemukan banyak kemeriahan kemeriahan dimana - mana. banyak orang keluar rumah berjalan - jalan kepusat keramaian seperti alun- alun kota dan taman kota. Atau melakukan kegiatan yang acaranya bermaksud menyambut tahun baru yang akan datang yang merupakan simbol dari kehidupan yang baru yang membuat semangat untuk memperbaiki sikap dan kehidupan yang leboh baik di masa mendatang.

Kedua tahun baru baik hijriah dan masehi membawa suasana tersendiri yang intinya ingin membuat sesuatu yang lebih baik di tahun yang akan datang.
Ada beberapa hal yang sering orang lupakan, namun hal tersebutlah yang seharusnya menjadi renungan dan pijakan dalam melangkah di tahun yang baru, beberapa hal tersebut antara lain :
  1. Bergantinya tahun menandakan bahwa bertambah pula umur manusia. Pada umumnya bertambahnya umur bertambah pula kedewasaan manusia walaupun kedewasaan tidak berbanding lurus terhadap umur yang bertambah. Kedewasaan manusia mendorong terhadap ketakwaan kepada manusia. Seharusnya manusia berfikir dalam tahun yang baru apakah seiring bertambahnya tahun diiringi dengan bertambahnya ketakwaan manusia kepada tuhan yang maha essa, sebagai inti dari hidup di dunia ini. Hal inilah yang sering dilupakan orang dalam memasuki tahun yang baru. Jika bertambahnya tahun diringi dengan bertambahnya ketakwaan seseorang maka orang tersebut merupakan orang yang telah memanfaatkan hidupnya dengan baik. Jika ketakwaan terhadap tuhan masih tetap atau cenderung berkurang seiring bertambahnya tahun maka diperlukan usaha keras untuk belajar dan mengoreksi diri agar ditahun yang akan datang dapat dicapai kehidupan yang lebih baik.
Memang ketakwaan manusia bersifat fluktiatif sesuai dengan kedewasaannya dan ada beberapa hal yang mempengaruhinya, antara lain
a.      Nafsu
Nafsu inilah yang berperan utama dalam mempengaruhi ketakwaan. Keingginan manusia yang kuat sering membuat manusia lupa akan Tuhan dan lebih mengejar apa yang ia inginkan tersebut. Sering mengumbar Hawa nafsu juga mendorong manusia kepada kelalaian dan tidak jarang bahwa nafsu inilah jika salah dalam menyalurkan akan menjerumuskan manusua kepada dosa. Sehingga semakin jauh pula kepada Tuhan YME.
b.      Kebodohan
Kebodohan juga sering menghambat kita dalam mendekatkan diri kepada tuhan, kebodohan merupakan sumber ketidak tahuan yang mengakibatkan jauhnya kita kepada tuhan dalam beribadah dan menyebabkan kendurnya ketakwaan.  
c.       Keduniawian
Terkadang hal – hal duniawi lebih menyita waktu sehingga melalaikan kita dalam bertakwa kepada tuhan yang maha esa. Saat – saat waktu sudah memasuki sholat yang seharusnya kita gunakan untuk meningkatkan ibadah dan bertakawa ke pada tuhan yang maha esa, biasanya kita masih sibuk dalam urusan duniawi, seperti sibuk bekerja, sibuk mengurusi urusan perniagaan, sibuk berkebun dll yang kesemuanya itu lebih bersifat materil keduniawian dari pada sesuatu hal yang dapat mendekatkan diri kita ke tuhan yang maha esas.
  1. Hijrah
Dalam tahun baru, sebaiknya yang dilakukan manusia dalam memperbaiki hidupnya adalah hijrah. Hijrah berarti berpindah. Berpindah dalam hal ini memiliki banyak makana. Nabi berhijrah dari Makkah ke madinah dalam rangka penyebaran Islam, namun nabi juga berhijrah dari dakwah sembunyi – sembunyi menjadi dakwah terang terangan. Nabi juga berhijrah dari bersifat lunak dan mengalah menjadi bersifat tegas dan keras. Dan masih banyak lagi Hijrah yang dilakukan nabi. Dan sejak hijrah nabi tercatat kemajuan di berbagai bidang.
Bagi manusia yang ingin merubah hidupnya seiring dengan bergantinya tahun lebih baik mempersiapkan diri untuk berhijrah, karena jelas membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Berhijrah disini jelas tidak seperti masa nabi, namun dari situ kita dapat mengambil hikamah. Dalam tahun baru, Hijrah yang dibutuhkan antara lain :
a.      Hijrah akidah
Hijrah akidah adalah hijrah dalam hal ibadah. Yang semula kita tidak rajin beribadah menjadi rajin beribadah. Yang semula kita tidak pernah bersedekah menjadi berusaha untuk melatih diri untuk bersedekah. Dan berbagai perbuatan yang membuat kita bergerak menuju hal yang lebih baik dalam hal Ibadah. Namun yang lebih penting lagi dalam Hijrah akidah adalah memalingkan hati dan pikiran hanya kepada Allah SWT.
Alloh berfirman,
Maka segeralah (berlari) kembali mentaati Alloh.” (Adz Dzariyaat: 50)
      Tidak jarang kita masih sering memalingkan diri dariNya. Berdoa selain kepada Allah, dan masih terlintas dalam pikiran dan perbuatan bahwa ini adalah perbuatan leluhur dan yang lainnya. Dan masih ada orang yang meminta bantuan kepada benda – benda mati ataupun leluhur yang jauh dari akidah islam. Hal itulah yang harus kita tinggalkan “Hijrah” menuju kepada Allah SWT Semata.
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang muslim ialah orang yang kaum muslimin lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya. Dan seorang muhajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Alloh.” (HR. Bukhori dan Muslim)
b.      Hijrah mental.
Hijrah mental ini sangat dibutuhkan dalam membentuk manusia yang lebih baik. Tanpa hijrah mental, hampir mustahil untuk mewujudkan kehidupan yang beranjak lebih maju. Dari sifat pemalas menjadi rajin, dari sifat gampang putus asa menjdi bersemangat. Dari minder menjadi percaya diri. Inilah modal utama untuk berbuat lebih dalam setiap tindakan mansia.
c.       Hijrah Ilmu
Hijrah ilmu maksudnya berpindah dari kebodohan menuju kesadaran, hal ini dapat dicapai dengan jalan belajar dan membuka diri untuk menambah wawasan. Karena pondasi peradaban adalah ilmu. Kehidupan dengan peradaban yang maju dan kehidupan yang baik dan terjamin berasal dari pondasi ilmu pengetahuan yang kuat. Oleh sebab itu kebodohan merupakan penghambat utama dalam hal mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
d.      Hijrah Ekonomi
Hijrah ekonimi disini berarti berhijrah dari ekonomi yang buruk menuju ekonomi yang lebih baik. Memang sesuatu yang berat jika harus melibatkan masalah ekonomi. Namun mau tidak mau, kehidupan yang lebih baik akan lebih mudah diwujudkan jika menggunakan sarana ekonomi, jelas ekonomi yang lebih baik diperlukan. Penuis hanya bisa memberi masukan bekerja lebih semangat, rajin, disiplin, dan sabar. Dan yakin rejeki akan diberikan oleh Allah SWT lebih mudah lagi dari berbagai jalan. Namun catatan, janganlah mengejar dunia terlalu dalam, jadikanlah dunia dalam hal ekonomi ini untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karena sangat susah sekali untuk membedakan kebutuhan hidup dengan keinginan yang berlandaskan nafsu.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More